BUDAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN
DI KELURAHAN SIDANEGARA, KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH
A.
Latar
Belakang Masalah
Fenomena yang saya teliti adalah
perilaku tidak sehat akibat budaya merokok di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah. Saat
ini, merokok seakan menjadi sebuah budaya bangsa ini. Bagaimana tidak, rokok
kini telah menjadi milik semua kalangan, baik orang tua maupun anak-anak, baik
pria maupun wanita, baik orang kaya maupun orang miskin sehingga merokok
sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita.Hal ini sangat
memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat
banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.
Seperti yang terjadi pada masyarakat
di Kelurahan
Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang memiliki budaya merokok,
terutama para remaja laki-laki. Ketika satu diantara mereka menghisap rokok dan salah satu
yang lainnya tidak melakukan hal yang sama,maka yang terfikir dalam benak
mereka adalah tidak gaul dan keinggalan zaman. Hal inilah yang sekarang menjadi
masalah budaya yang negatif di Indonesia. Bukan hanya keterpurukan moral
pribadi yang terjadi akibat dari kebiasaan ini,secara tidak langsung budaya
seperti itu juga merusak moral bangsa dan bukan tidak mungkin dapat merusak
keadaan lingkungan dan kesehatan.
Mereka menganggap bahwa rokok adalah
obat penghilang stres dan sebagai pengalihan diri dari tekanan emosi. Dalam hal
ini mereka dianggap sebagai perokok aktif yang sulit melepaskan diri dari
kebiasaan merokok dibandingkan dengan perokok yang tidak memiliki latar
belakang depresi. Namun anggapan itu sebenarnya hanyalah sugesti saja karena
anggapan itu sudah menjadi budaya yang turun temurun.
Akibat budaya merokok itu lah,
beberapa diantara perokok di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah ini mengidap beberapa penyakit, baik bagi perokok aktif maupun perokok
pasif. Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat
sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak
baik.Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok
aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif
(perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian yang
dikemukakan pada latar belakang masalah, maka masalah yang bisa ditampilkan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa saja bahaya akibat dari merokok
bagi perok aktif maupun perokok pasif di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah?
2. Mengapa banyak remaja di Kelurahan
Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang merokok?
3. Bagaimana budaya merokok di
Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah?
4. Bagaimana upaya penanggulangan
bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungan?
C.
Tujuan Penulisan
1. Ingin mengetahui bahaya akibat dari merokok
bagi perok aktif maupun perokok pasif di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah.
2. Ingin mengetahui penyebab banyaknya
remaja di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang merokok.
3. Ingin mengetahui budaya merokok di
Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
4. Ingin mengetahui upaya
penanggulangan bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungan.
D.
Pembahasan
D.1.
Bahaya Akibat dari Merokok bagi perokok aktif maupun perokok pasif di Kelurahan
Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Meski
semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, perilaku merokok
tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih ditolerir oleh
masyarakat. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan,
dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat
karsinogenik. Zat-zat tersebut bisa menimbulkan penyakit, antara lain stroke,
impotensi, gangguan kehamilan, resiko jantung, osteoporosis, infeksi saluran
pernafasan, asma, kanker paru, kanker mulut, dan sebagainya. Efek dari rokok
itu sendiri memberi stomulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam
perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.
Pada
perokok di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengidap
beberapa penyakit akibat merokok. Bagi para perokok aktif di daerah ini
sebagian besar mengidap paru kronik, katarak, dan menderita sakit tulang
(osteoporosis) pada orang tua. Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat
mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan
tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan waktu 80% lebih lama untuk
penyembuhan. Hal itu lah yang menyebabkan osteoporosis pada perokok aktif.
Sedangkan untuk perokok pasif di
daerah tersebut, sebagian besar mengidap infeksi saluran pernafasan dan asma.
Mereka, biasanya menghirup asap rokok dari ayahnya atau saudara lainnya yang
merokok dalam satu rumah. Namun pada kenyataannya, perokok pasif lebih
berbahaya daripada perokok aktif, karena zat-zat yang dikeluarkan dari mulut
perokok aktif terhirup kembali oleh perokok pasif. Dengan kata lain, perokok
pasif menghirup “asap bekas” dari perokok aktif.
D.2.
Penyebab Banyaknya Remaja di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah yang Merokok
Sebagian besar para perokok di
Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah adalah para remaja. Mereka
pada mulanya hanya coba-coba atau ikut teman-teman karena gengsi. Namun
beberapa diantaranya justru malah mengikuti orang tua mereka yang sudah
terbiasa merokok.
Mereka menganggap bahwa rokok adalah
penyelamat dan obat stress. Sehingga apabila mereka mempunyai perasaan negatif,
misalnya marah, cemas ataupun gelisah, mereka melakukan pelarian pada rokok.
Hal itu disebabkan karena pergaulan remaja masa kini yang semakin bebas dan
sulit dikontrol. Terutama pada mereka yang kurang perhatian dari orang tua.
Penyebab lainnya yaitu karena rasa
penasaran. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menjadi masa
dewasa, sehingga tidak dipungkiri bahwa mereka mempunya rasa ingin tahu yang
besar.Saat mereka melihat orang lain merokok, termasuk orang tuanya, maka
timbul rasa penasaran. Hal iu membuat mereka tidak menolak saat diajak merokok
oleh temannya. Namun, saat mereka sudah merasa ketagihan, merokok bukan hanya
sekadar rasa ingin tahu atau penasaran, namun sudah berubah menjadi suatu
kebutuhan.
D.3.
Budaya Merokok di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang
menjadi budaya atau menjadi pendidikan negatif terhadap tingkah laku yang
mempengaruhi pada pola kesehatan masyarakat di masa mendatang adalah perilaku
merokok di sekolah, seperti yang terjadi pada beberapa remaja diKelurahan
Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kebiasaan merokok di lingkungan pendidikan katakanlah sekolah menjadi salah
satu bukti bahwa kebiasaan merokok di Indonesia sudah menjadi budaya. Kebiasaan
ini telah menjadi pendidikan budaya awal yang setidaknya dapat mempengaruhi
perilaku dan moral anak bangsa. Dunia sekolah yang seharusnya memiliki fungsi
untuk menanamkan moral anak bangsa justru beralih fungsi sebagai tempat
pendidikan penanaman budaya yang mengarahkan pada kemerosotan moral.
Permasalahan terbesar dalam menghadapi masalah ini adalah guru yang seharusnya
menjadi panutan sering kali memberi contoh kebiasaan jelek merokok ini di
lingkungan sekolah.
Budaya
merokok lain yang terjadi di daerah ini adalah budaya merokok setelah makan
atau minum. Dalam hal ini mereka merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan
kenikmatan yang telah mereka dapat. Tidak jarang mereka merokok di tempat umum,
misalnya saat beristirahat setelah bekerja bakti bersama. Hal tersebut tentu
saja sangat mengganggu, apalagi jika terlihat oleh anak-anak di bawah umur yang
tentu saja akan menirunya.
D.4. Upaya Penanggulangan Bahaya Rokok
bagi Kesehatan dan Lingkungan
Hampir semua orang mengetahui bahwa
racun nikotin yang terdapat dalam asap rokok membahayakan bagi kesehatan. Bukan
hanya untuk perokok itu sendiri melainkan juga untuk orang-orang disekitarnya
yang ikut menghisap asap tersebut (perokok pasif). Selain itu, asap rokok juga
mengganggu hubungan sosial antara perokok dan bukan perokok. Beberapa alasan
orang tidak mau menghentikan merokok, antara lain faktor kenikmatan (kecanduan
nikotin), status ( simbol kelaki-lakian), dan mengakrabkan hubungan sosial
sesama perokok.
Pengendalian masalah rokok
sebenarnya telah diupayakan diantaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) dibeberapa tatanan wilayah serta menetapkan sekolah dan tempt kerja
menjadi kawasan tanpa rokok. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau arena yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi, ataupun
penggunaan rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan
masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan
tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok perlu diselenggarakan di
tempat umum, tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan
anak-anak, institusi pendidikan dan tempat pelayanan kesehatan.
Tujuan umum dari Kawasan Tanpa Rokok
adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok. Sedangkan tujuan
khusus penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
1. Mewujudkan lingkungan yang bersih,
sehat, aman, dan nyaman.
2. Memberikan perlindungan bagi masyarakat bukan
perokok.
3. Menurunkan angka perokok.
4. Mencegah perokok pemula.
5. Melindungi generasi muda dari penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).
Dari keterkaitan berbagai aspek yang
ada dalam permasalahan merokok, maka penanggulangan masalah merokok bukan saja
menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan tanggung jawab berbagai
sektor yang terkait dengan minimal menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di tempat
kerja masing-masing. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok diberbagai tatanan dapat
diwujudkan melalui penggalangan komitmen bersama untuk melaksanakannya. Dalam
hal ini peran lintas sektor sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan
dari penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai salah satu upaya penanggulangan
bahaya rokok.
E.
Kesimpulan dan Saran
E.1.
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari uraian
tersebut, antara lain:
1. Bahaya dari perokok aktif di
Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, antara lain paru kronik,
katarak, dan sakit tulang. Sedangkan pada perokok pasif di daerah tersebut
menderita infeksi saluran pernafasan dan asma.
2. Penyebab remaja di Kelurahan
Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah merokok adalah karena coba-coba atau
hanya ikut teman karena gengsi dan rasa ingin tahu yang besar, sehingga lama
kelamaan berubah menjadi suatu kebutuhan karena ketagihan.
3. Budaya merokok yang terjadi remaja
di Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah adalah budaya merokok
di sekolah pada remaja-remaja dan budaya merokok setelah makan atau minum.
4.
Upaya
penanggulangan bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungann adalah dengan
membuat Kawasan Tanpa Rokok yang tersebar di beberapa tatanan wilayah.
E.2. Saran
Saran yang dapat diberikan
berdasarkan uraian tersebut, antara lain:
1.
Perokok sebaiknya mengurangi frekuensi merokoknya
karena di samping menghindari dirinya dari penyakit, juga dapat mengurangi
jumlah peroko pasif.
2.
Remaja sebaiknya mendapat perhatian khusus dari
keluarga, terutama orang tua. Selain itu juga perlu diberi sosialisasi tentang
bahaya dari merokok.
3.
Untuk menghindari budaya merokok di sekolah
sebaiknya seluruh warga sekolah tidak merokok saat berada di sekolah, termasuk
guru sebagai pemberi contoh bagi murid-muridnya. Sedangkan untuk penambah
kenikmatan setelah makan atau minum, rokok bisa diganti dengan makanan yang
lain, misalnya permen.
4.
Kawasan Tanpa Rokok sebaiknya tersebar merata di
beberapa wilayah serta digunakan dengan bijak dan sesuai dengan fungsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar